Kurma oh Kurma....(Bahagian II)
Views
Efek biokimiawi kurma saat berbuka
Rasulullah s.a.w. mengawali berbuka puasanya dengan tiga biji kurma dan segelas air putih. Hal tersebut sangat menarik dalam tinjauan biokimiawi. kurma mengandungi monosakarida (glukosa dan fruktosa), berbeza dengan tepung atau nasi yang merupakan bentuk polisakarida. Kerana gugusan molekulnya yang sederhana maka energi dalam kurma langsung siap jadi dan tinggal diserap oleh saluran pencernaan, sementara model gula lain seperti yang ada pada tepung atau nasi memerlukan pemecahan lagi untuk menjadi monosakarida. ertinya, dengan mengkonsumsi kurma, lambung(perut) tidak terbebani dengan makanan yang keras-keras. Seharian setelah lambung diberi kesempatan melakukan regenerasi sel-selnya, organ tersebut diberikan beban kerja yang ringan dan bertahap.
Kurma memilik kalori tinggi yang bermanfaat untuk otak, meningkatkan level gula darah secara bertahap dan mengurangi rasa lapar dengan segera. Dalam kondisi lapar demikian maka sistem pencernaan sangat efisien dalam menyerap kandungan glukosa dalam makanan tersebut. Pengosongan kalori secara sendiri, juga membuat tubuh akan berupaya beradaptasi mengefisiensikan energi yang dimilikinya (yang diperlukan malah akan bongkar deposit energi yang tersimpan). Selanjutnya, kurma termasuk makanan yang mengandung fiber (serat) yang tinggi membantu arus pengangkutan makanan (transportasi) dari lambung ke usus halus lalu ke usus besar untuk dibuang segera.
p/s:Artikel yg dipetik semula dari buku:
Kenapa Rasulullah s.a.w. tidak pernah sakit?
tulisan dr. Ade Hashman, Sp.An. (dokter spesialis anestesi).
0 comments:
Post a Comment